Rabu, 27 Maret 2013

Ketika Generasi Muda Berbicara Politik



Ketika mengamati sekilas negeri ini.
Indonesia merupakan negara yang sangat luas dan kaya raya. Dari sabang sampai meraoke terdiri dari daratan,lautan dan beribu pulau yang semuanya dapat mengahsilkan. Biji tumbuhan dan batang tumbuhan yang begitu saja dilempar ketanah akan tumbuh karena kesuburan tanah bumi pertiwi ini. Sesungguhnya apabila dapat terkelola dengan baik maka negara ini bisa menjadi negara terkaya di dunia.
Ini tak lepas dari pemuda jaman sekarang yang seharusnya menjadi agen perubahan untuk memajukan bangsa tercinta. Ssebagai pemuda apabila msih memikirkan individu sungguh ironis bangsa yang sudah menanti kita para pemuda untuk bergerak memajukan dan mensejahterakan bangsa ini.
Jika jaman dulu para pejuang negri mengabdi pada tanah pusaka dengan bertaruh jiwa raga untuk merebut kemerdekaan. Apakah kita rela kemerdekaan begitu saja terebut kembali penjajah yang menjajah akal pikiran penduduk negeri ini.
Sudah tidak asing lagi ditelinga kita dan dimata kita kasus kerusakan moralyang terjadi di negeri ini. Baik itu dari usia anak, remaja, dewasa dan bahkan pemimpin negara yang seharusnya menjadi teladan.
Apabila dari anak usia dini sudah teracuni dengan kasus yang tidak baik kita dengar dan dilakukan. Gimana dengan masa depanya? Mereka mencontoh apa yang terjadi sekarang. Generasi muda pun akan begitu bertambah parah sampai para penuntun bangsa ini.

Adakah hubungan sekelumit pembuka dari fenomena diatas dengan politik??
Tentu kawan semua yang terjadi dinegara ini sebenarnya bermula pada politik. Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Kita yang menghindar dari politik justru itu menunjukan tidak kepedulian kita terhadap kondisi yang sekarng terjadi. Apalagi kawan-kawan yang mengenyam pendidikan tertinggi sebagai mahasiswa. Mahsiswa itu dibantu dengan uang rakyat biaya pendidikanya. Tidak semestinya kita menikmati pendidikan tanpa memikirkan rakyat indonesia yang secar tidak langsung andil dalam kehidupan kita.
Pada jaman Suharto tahun 1998 mahasiswa sebagi generasi muda yang sangat disegani. Revormasi terjadi karena generasi muda kawan. Seharusnya malu jika negara ini tidak berjalan sesuai undang- undang dan aturan yang ada. Moral dan karakter yang semakin menurun membuat seseorang semakin tamak. Penjabat negara sebagai wakil rakyat merampas hak rakyat hanya untuk kepentinganya sendiri.
Saatnya kita merubah itu kawan dengan kita aktif di dunia kampus. Mengajak kawan- kawan generasi muda untuk mewujudkan mimpi terhadap negeri ini. Sebagai bagian dari mahasiswa yang sadar akan peran kita sebagai agen perubahan tentunya kita akan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Kita tahu bahwa negara ini mempunyai SDM dan SDA yang besar.
Tetapi belum ada suatu sistem yang menyatukan hal tersebut. Maka seruan - seruan untuk bersatu dan bergerak bersama sudah sepantasnya kita gemakan bersama kembali. “Kepada pewaris peradaban yang telah menggoreskan sebuah catatan kebanggaan di dalam sejarah manusia. Wahai kalian yang rindu kemenangan, wahai kalian yang turun ke jalan” Itulah gema yang sering kita dengar dari para aktivis kampus yang menyemangati dirinya untuk mewujudkan kembali kejayaan bangsa ini.
Ingatlah kawan- kawan ! Kesempatan untuk menjadi mahasiswa hanya datang sekali, kesempatan untuk menjalankan peran segabagai agen perubahan bangsa ini juga hanya satu kali. Manfaatkan setiap kesempatan yang ada. Rebut setiap peluang, jangan sibuk dengan hal – hal yang tidak penting. Namun yang paling penting dan besar pengaruhnya adalah loyalitas kepada jalan perjuangan perindu kejayaan bangsa ini.
Harapan besar kawan-kawan yang masih menjadi mahasiswa menjadi negrawan yang berkarakter. Menjadi politisi yang bermoral rakyat menjadi sejahtera. Itulah mimpi pribadi ini yang selalu ingin belajar memimpin menjadi legislator. Dengan tekad dan bersama satu misi untuk kejayaan indonesia yakin BISA!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar