Minggu, 04 Desember 2016

Sedekah dalam Jumlah Besar, Siapa Takut?

Siang itu, langit Tawangmangu mendung sedikit berkabut. Hawa dingin segar pegunungan sangat terasa dari kursi taman tempat berbincang dengan salah seorang donatur Solopeduli. Aditya Arie Sudewa (Adit), pemilik Agen Gas LPG yang mengelola lebih dari 300 pangkalan LPG ini, banyak sharing pengalamannya selama menjalankan usaha, ‘menemukan’ rahasia sedekah, juga tentang budaya masyarakat saat ini.
Perkenalan pertama Adit dengan Solopeduli yaitu pada momen kurban tahun 2006 yang lalu. Setelah ikut menitipkan kurbannya, Adit masih sering berkomunikasi dengan Solopeduli hingga sekarang. Berlanjut dengan sedekah pada program-program yang lain, dengan apa yang dimilikinya.
“Urusan sedekah, saya termasuk yang terkena ‘pengaruh’ Ustaz Yusuf Mansur. Walaupun saat itu dalam keadaan masih banyak pinjaman, tetapi saya berpikir kalau hanya mengandalkan hitung-hitungan akal kita saja, maka kita nggak akan pernah mendapatkan sesuatu yang luar biasa. Sedekah itu, ibarat meletakkan dasar, agar nanti yang menjaga kita itu Allah. Begitu pemikiran sederhana saya waktu itu,” kisahnya ketika ditanyakan kenapa mau bersedekah ‘tanpa hitungan’.
Tercatat sudah lima kali Adit menghibahkan armada operasional Agen LPGnya baik itu berwujud truk LPG maupun mobil pikap. Keputusannya untuk menghibahkan armada tersebut memang sudah diniatkan agar Allah yang menjaganya, dalam urusan apapun. “Alhamdulillah, enteng aja rasanya. Urusan-urusan yang lain juga jadi mudah. Seperti kemarin, setelah menghibahkan armada kemudian keluar peraturan dari Pertamina agar melakukan peremajaan armada. Saya kemudian malah bisa ambil armada baru dan sekarang justru sudah lunas semua,” tutur bungsu dari tiga bersaudara ini.
“Pengalaman sejak tahun 2006 hingga sekarang menjalankan usaha ini nggak pernah ada kendala yang berarti. Kelebihan stok nggak pernah karena barang selalu habis berputar. Gagal tebus (membayar ke Pertamina) juga nggak pernah. Bahkan saat ini, dari 325 pangkalan yang kita layani semuanya sudah main SMS banking dan online semua. Padahal kalau boleh dikatakan daerah sini itu ndeso dan orangnya belum melek IT,” kisahnya bersemangat.
Di akhir percakapan, Adit berharap agar pengalamannya tentang yakin pada janji Allah, juga bisa dirasakan umat Islam yang lain. Bahwa jaminan tertinggi itu adalah urusan yang dijaminkan kepada Allah. Dia mencontohkan Bill Gates mapun Mark Zuckerberg yang bukan orang muslim saja tidak takut untuk bersedekah dalam jumlah sangat besar, apalagi umat Islam harusnya kalau sedekah tidak ragu lagi, karena Allah yang menjamin urusannya. (Taufik)

Sumber:
Www.solopeduli.org