Kamis, 02 Februari 2012

Menjadikan Kampung Produktif Yang Mantap


Menjadikan Kampung Produktif Yang Mantap
Sebuah desa yang sudah mempunyai suatu hasil yang khas dan berpotensi tinggi sangat bagus untuk dikembangkan agar menjadi sebuah desa produktif. Salah satu caranya adalah dengan mengadakan ketrampilan- ketrampilan kepada warga setempat, atau membuat sekolah khusus untuk mengembangkan potensi dari desa tersebut. Tidak hanya pelatihan saja bantuan atau sarana prasarana desa tersebut harus juga diperhatikan agar apa yang menjadi tujuan untuk menjadikan sebuah desa produktif berjalan dengan lancar.
Salah satu kegaiatn etoser 2009 semarang adalah membuat suatu kampong produktif. Disini suudah berjalan cukup bagus tetapi salah satu kendalanya kurang ada kelanjutan yang berjalan terus menerus. Sehingga kurang produktif juga, pelatihan yang diberikan kepada warga kurang bermanfaat karena kurangnya pengaplikasian dan pengawasan. Modal mungkin juga menjadi kendala disini. Pemasaran yang mungkin juga masih kurang. Maka perlu diamati lebih lanjut dan dikaji apa yang menjadi masalah dalam kampong produktif tersebut.
Desa Rowosari merupakan desa yang mempunyai hasil perkebunan pisang yang sangat tinggi, dan komoditas besar dari desa tersebut pisang. Sebuah desa yang mempunyai keunggulan sebuah sebuah hasil tersendiri perlu dikembangkan supayamempunyai produktifitas yang tinggi. Disinilah etoser 2009 semarang membuat program kampong produktif. Disana diadakan pelatihan- pelatihan pembuatan atau pemfaatan dari perkebunan pisang yamg melimpah tersebut. Mulai dari pemanfaataan batang pisang yang dijadikan sampho debho. Yang hasilnya lumayan bagus dan sekarang lolos PKM (Progarm Kretivitas Mahasiswa). Dari hasil sesuatu daerah atau potensi suatu daerah- daerh inilah yang dapat menumbuhkan idi- ide baru seperti sampho Debho ini.
Mulai dari batang sebuah pohon pisang yang dapat dijadikan produk shampo kemudian juga diadakan pelatihan- pelatihan kepada warga tentang cara pengolahan pisang yang dapat dijadikan produk- produk makanan kecil. Kripik pisang merupakan salah satu peltihan yang diberikan kepada warga Wonosari, dan masih banyak lagi peletihan cara pengolahan pisang agar menjadi makana yang berkualitas dan menarik. Harapanya dari sini kita dapat membuat sebuah desa yang produktif dan bisa menjadi sebuah desa yang mandiri. Mandiri disini mempunyai hasil perkebunan yang melimpah dan juga dapat mengolah sendiri untuk mendapatkan hasil yang lebih tinggi.
Dengan konsep- konsep diatas juga dapat mengurangi pengangguran sedikit demisedikit. Apalagi bila peltihan ini bisa dikembangkan dengan optimal mungkin tidak hanya warga tersebut yang mendapatkan manfaatnya. Warga lain juga bisa mendapatkan pekerjaan dari sebuah usaha yang berkembang tersebut. Misalkan saja produk tersebut dapat ,menembus pasar nasional maka secara otomatis warga- warga laen ikut berpartisipasi atau mendapat manfaat dari produk yang dihasilkan.
Harapanya dari kekurangan kampung produktif diatas kita dapat menemukan solusi kedepanya agar sesuai tujuan. Dengan berkembangnya dari kegiatan kampung produktif diatas harapan, dan tujuan dari kegaiatan akan tercapai. Kita juga harus menentukan langkah- langkah untuk membuat kemajuan dari kampung produktif yang sudah ada untuk menjadi lebih baik. Mungkin tahun kemaren mendapatkan ide atau gagasan tentang kampung produktif dan sudah dijalankan. Tahun ini harus bisa membuat kampung produktif tersebut berkembang dan menjadi nasional. Sehingga bisa menjadi percontohan desa- desa lain.
Langkah- langkah yang paling utama kedepanya kita harus fokus dan bekerja keras mendapatkan solusi atau cara mengembangkan desa tersebut. Kita harus meninjau kegiatan yang telah yang telah diberikan dari sebuah pelatihan untuk dapat berjalan terus menerus. Pemasaran juga sangat penting mungkin kita sebagai mahasiswa dapat memasarkan produk- produk makanan dari hasil kampung produktif tersebut. Di mulai dari lingkungan kampus yang potensinya begitu tinggi merupakan langkah awal untuk menjadikan produk mempunyai brand atau terkenal.
Mahasiswa dari berbagai penjuru nusantara merupakan potensi untuk mengenalkan produk- produk dari kampung produktif. Sihingga dapat dikenal di lingkup nasional. Bilamana pemasaran yang kita laksanakan berjalan dengan lancar menjadi produk yang dikenal nasional maka secara otomatis produksi harus ditingkatkan. Sesuai dengan perkembangan pasar lah produksi tersebut semakin meningkat dan bisa menambah semangat dari warga- warga yang menjadi peran produksi.
Semangat kita semua sebagai mahasiswa untuk mengembangkan potensi diatas sangat dibutuhkan. Tidak sekedar teori belaka harus terjun langsung untuk dapat mengembangkan sumber daya yang telah ada. Kita harus manjadi salah satu motor perkembangan ini. Haru menjadi jiwa yang wirauasaha dan peduli. Mari kita lanjutkan dan kita tingkatkan kegiatan atau program yang telah dibuat saudara- saudara kita. Yakin Bisa Pasti Bisa, Jujur, Disiplin Dan Bekerja Keras!!! Allohuakbar!!!!! 




Dari Pengalaman Menjadi PembelajaranDari Pengalaman Menjadi Pembelajaran


Dari Pengalaman Menjadi Pembelajaran
Menurut saya Semua cerita yang pernah dialami adalah sejarah pribadi kita. Waktu SD Karena suka bergaul sama siapa saja wakt bermainya degan anak STM sehingga bila bermain sesuatu hampir selalu kalah. Mulai bermain kelereng, main gambar, kasti gobak sosodor, sepak bola, bermain petasan dan sebagainya.
Suatu ketika didesa pada bulan puasa musim petasan yang dimana anak-anak desa membuat petasan dari bambu. Saat kumpul-kumpul ada ide mengabil bambu yag besar untuk membuat petasan. Saat itu kami sekitar berenam berangkat mengambil bambu. Karena tidak mau ketinggalan dan mungkin anak yang paling kecil langsung mengikuti ajakan mengambil bambu dikebun. Saat itu tidak berfikirang mengambil bambu bukan miliknya kata kasarnya mencuri. Mengambilnya pun dekat jalan dan keramaian makam.
Sampai ditempat lokasi memilih bambu yang besar kemudian mulai menebang, Saat menebang bambu sudah selesai kami agak berebut memilih bagian bambu karena ingin yang besar semua agar suara petasan keras. Tiba-tiba datang seorang kakek tua penjaga kuburan (juru kunci) sambil berteriak. Kami pun lari terbirit-birit kekebun yang lainya dan tanpa disadari telah masuk ke desa lain. Kami pun pulang dalam keadaan ketakutan karena untuk pulang harus melewati desa juru kunci makam tadi. Sore menjelang malam kami baru pulang bersama truk milik tetangga masih dalam keadaan rasa ketakutan.
Sampai beberapa hari bahkan bulan setiap melintas daerah situ dalam keadaan takut. Memakai baju yang dipakai saat kejadian itu menjadi takut melintas di tempat tersebut. Apalagi saat tetangga ada yang bercerita bahwa ada anak-anak yang mencuri bamboo ditempat itu pasti langsung terdiam dan rasa takut mulai menghantui. Suatu yang pernah sya alami baik bahkan buruk jarang sekali bilang dengan orang tua. Sehingga yang tahu hanya diri saya sendiri. Asal bisa memahami dan mengetahui akibtnya bisa menjadi pembelajaran.
Dari pengalama tersebut dapat diambil hikmah atau pembelajaran yang luar biasa. Dari yang pertama seseorang itu mungkin perlu untuk bergaul dengan orang yang lebih dewasa. Misalkan dimana saat bermain yang awal tadi dapat membuat kita menjadi lebih tau daripada teman-teman sebaya kita. Dan dapat mengetahui aktifitas orang yang lebih dewasa untuk kemudian diambil yang baiknya. Saat masih kecil bermain dengan orang yang lebih dewasa sehingga saat bermain dengan teman sebaya lebih berpengalaman dan mengerti.
Dalam pergaulan jangan asal mengikuti orang-orang disekitar kita tetapi tetap kita ambil mana yang baik dan perlu dicontoh. Tidak seperti contoh diatas mengambil bambu milik orang lain tidak merasa mencuri dan bahkan tidak tahu karena hanya ikut-ikutan dan gengsi dengan teman-teman. Kita harus memiliki kepribadian untuk memahami perbuatan yang di lakukan dan membedakan yang baik dan buruk untuk dilakukan. Suatau yang kita lakukan akibatnya tidak hanya saat kejadian melankan dalam jangka panjang.
Sebuah pelajaran lagi, ketika lulus SMP tidak tahu akan kemana. Untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi seperti SMA biaya kurang memadai mungkin pertama masuk bisa diusahakan akan tetapi biaya perhari dan bulanan yang cukup kesulitan karena orang tua tidak mempunyai penghasilan tetap. Ada tawaran bekerja langsung berangkat saat liburan setelah ujian.
Ketika pengumuman keluar ada nilai yang menjadikan semangat kembali untuk melanjutkan SMK karena berfikir SMA tidak berguna bila tidak melanjutkan kuliah. Pendaftaran SMK memakai uang sendiri. Orang tua tetap mengusahakan apalagi untuk anak apapun juga direlakan. Orang tua tetap menuruti apa yang saya inginkan dan menurut mereka baik. Saran orang tua banyak tetapi tidak pernah meminta begini.
Mendaftar SMK N 1 dan diterima. Orang tua mengusahakan mencarikan uang 70% dari pembayaran uang masuk. Namun tidak diperbolehkan harus melunasi dalam 2 hari apabila belum lunas digeser cadangan. Minat melanjutkan semakin berkurang dan tawaran saudara untuk bersekolah di Semarang yang tidak membebani orang tua. Orang tua mendukung dan sebenarnya uang pembayaran sudah disiapkan untuk melunasi. Keputusanya akhirnya melanjutkan di SMK Semarang dengan jurusan otomotif.
Seakarang kuliah itu seperti hal yang mustahil. Kuliah tidak pernah terbayang seperti hanya cita-cita dan harapan hanya doa yang terus dilakukan. Pada akhirnya jalan itu datang dengan tidak tiadk diduga. Berawal doa, mencoba dan berusaha akhirnya terwujud.
Sejak kecil memang sudah diajarkan berfikir mandiri mana yang terbaik orang tua mendukung semampunya. Tidak pernah orng tua  meminta untuk belajar, sekolah, atau melakukan pekerjaan yang lain. Mengingatkan dan meberi pelajaran mana yang baik itu sehingga apa yang dimiliki seoarng anak dapat sesuai dengan kamauan dan maksimal. Pelajaran untuk oaring tua yang mungkin selalu memaksakan kehendak anak yang tidak sesuai ke inginan yang berdapak tidak baik.
Seorang anak butuh pemahaman dan dasar- dasar untuk membedakan mana yang buruk dan mana yang baik. Supaya dapat berfikir dewasa dan yang dilakukan itu pengarahan perlu tetapi jangan memaksakan kehendak. Cukup pemhaman dan mengingatkan serta membuat anak tersebut bahwa apa yang dijalani sekarang menyangkut masa depan mereka sendiri. Menurut ajaran Islam seoarang laki-laki sudah balig atau mimpi basah hidupnya menjadi tanggungan mereka sendiri, bukan tanggungan orang tua lagi.