Dari
Pengalaman Menjadi Pembelajaran
Menurut
saya Semua cerita yang pernah dialami adalah sejarah pribadi kita. Waktu SD
Karena suka bergaul sama siapa saja wakt bermainya degan anak STM sehingga bila
bermain sesuatu hampir selalu kalah. Mulai bermain kelereng, main gambar, kasti
gobak sosodor, sepak bola, bermain petasan dan sebagainya.
Suatu
ketika didesa pada bulan puasa musim petasan yang dimana anak-anak desa membuat
petasan dari bambu. Saat kumpul-kumpul ada ide mengabil bambu yag besar untuk
membuat petasan. Saat itu kami sekitar berenam berangkat mengambil bambu.
Karena tidak mau ketinggalan dan mungkin anak yang paling kecil langsung
mengikuti ajakan mengambil bambu dikebun. Saat itu tidak berfikirang mengambil
bambu bukan miliknya kata kasarnya mencuri. Mengambilnya pun dekat jalan dan
keramaian makam.
Sampai
ditempat lokasi memilih bambu yang besar kemudian mulai menebang, Saat menebang
bambu sudah selesai kami agak berebut memilih bagian bambu karena ingin yang
besar semua agar suara petasan keras. Tiba-tiba datang seorang kakek tua
penjaga kuburan (juru kunci) sambil berteriak. Kami pun lari terbirit-birit
kekebun yang lainya dan tanpa disadari telah masuk ke desa lain. Kami pun pulang
dalam keadaan ketakutan karena untuk pulang harus melewati desa juru kunci
makam tadi. Sore menjelang malam kami baru pulang bersama truk milik tetangga masih
dalam keadaan rasa ketakutan.
Sampai
beberapa hari bahkan bulan setiap melintas daerah situ dalam keadaan takut.
Memakai baju yang dipakai saat kejadian itu menjadi takut melintas di tempat
tersebut. Apalagi saat tetangga ada yang bercerita bahwa ada anak-anak yang
mencuri bamboo ditempat itu pasti langsung terdiam dan rasa takut mulai
menghantui. Suatu yang pernah sya alami baik bahkan buruk jarang sekali bilang
dengan orang tua. Sehingga yang tahu hanya diri saya sendiri. Asal bisa
memahami dan mengetahui akibtnya bisa menjadi pembelajaran.
Dari
pengalama tersebut dapat diambil hikmah atau pembelajaran yang luar biasa. Dari
yang pertama seseorang itu mungkin perlu untuk bergaul dengan orang yang lebih
dewasa. Misalkan dimana saat bermain yang awal tadi dapat membuat kita menjadi
lebih tau daripada teman-teman sebaya kita. Dan dapat mengetahui aktifitas
orang yang lebih dewasa untuk kemudian diambil yang baiknya. Saat masih kecil
bermain dengan orang yang lebih dewasa sehingga saat bermain dengan teman
sebaya lebih berpengalaman dan mengerti.
Dalam
pergaulan jangan asal mengikuti orang-orang disekitar kita tetapi tetap kita
ambil mana yang baik dan perlu dicontoh. Tidak seperti contoh diatas mengambil
bambu milik orang lain tidak merasa mencuri dan bahkan tidak tahu karena hanya
ikut-ikutan dan gengsi dengan teman-teman. Kita harus memiliki kepribadian
untuk memahami perbuatan yang di lakukan dan membedakan yang baik dan buruk
untuk dilakukan. Suatau yang kita lakukan akibatnya tidak hanya saat kejadian
melankan dalam jangka panjang.
Sebuah
pelajaran lagi, ketika lulus SMP tidak tahu akan kemana. Untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang lebih tinggi seperti SMA biaya kurang memadai mungkin
pertama masuk bisa diusahakan akan tetapi biaya perhari dan bulanan yang cukup
kesulitan karena orang tua tidak mempunyai penghasilan tetap. Ada tawaran
bekerja langsung berangkat saat liburan setelah ujian.
Ketika
pengumuman keluar ada nilai yang menjadikan semangat kembali untuk melanjutkan
SMK karena berfikir SMA tidak berguna bila tidak melanjutkan kuliah.
Pendaftaran SMK memakai uang sendiri. Orang tua tetap mengusahakan apalagi
untuk anak apapun juga direlakan. Orang tua tetap menuruti apa yang saya
inginkan dan menurut mereka baik. Saran orang tua banyak tetapi tidak pernah
meminta begini.
Mendaftar
SMK N 1 dan diterima. Orang tua mengusahakan mencarikan uang 70% dari
pembayaran uang masuk. Namun tidak diperbolehkan harus melunasi dalam 2 hari
apabila belum lunas digeser cadangan. Minat melanjutkan semakin berkurang dan
tawaran saudara untuk bersekolah di Semarang yang tidak membebani orang tua.
Orang tua mendukung dan sebenarnya uang pembayaran sudah disiapkan untuk melunasi.
Keputusanya akhirnya melanjutkan di SMK Semarang dengan jurusan otomotif.
Seakarang
kuliah itu seperti hal yang mustahil. Kuliah tidak pernah terbayang seperti hanya
cita-cita dan harapan hanya doa yang terus dilakukan. Pada akhirnya jalan itu
datang dengan tidak tiadk diduga. Berawal doa, mencoba dan berusaha akhirnya
terwujud.
Sejak
kecil memang sudah diajarkan berfikir mandiri mana yang terbaik orang tua
mendukung semampunya. Tidak pernah orng tua
meminta untuk belajar, sekolah, atau melakukan pekerjaan yang lain. Mengingatkan
dan meberi pelajaran mana yang baik itu sehingga apa yang dimiliki seoarng anak
dapat sesuai dengan kamauan dan maksimal. Pelajaran untuk oaring tua yang
mungkin selalu memaksakan kehendak anak yang tidak sesuai ke inginan yang
berdapak tidak baik.
Seorang
anak butuh pemahaman dan dasar- dasar untuk membedakan mana yang buruk dan mana
yang baik. Supaya dapat berfikir dewasa dan yang dilakukan itu pengarahan perlu
tetapi jangan memaksakan kehendak. Cukup pemhaman dan mengingatkan serta
membuat anak tersebut bahwa apa yang dijalani sekarang menyangkut masa depan
mereka sendiri. Menurut ajaran Islam seoarang laki-laki sudah balig atau mimpi
basah hidupnya menjadi tanggungan mereka sendiri, bukan tanggungan orang tua
lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar