Kamis, 02 Februari 2012

Dari Pengalaman Menjadi PembelajaranDari Pengalaman Menjadi Pembelajaran


Dari Pengalaman Menjadi Pembelajaran
Menurut saya Semua cerita yang pernah dialami adalah sejarah pribadi kita. Waktu SD Karena suka bergaul sama siapa saja wakt bermainya degan anak STM sehingga bila bermain sesuatu hampir selalu kalah. Mulai bermain kelereng, main gambar, kasti gobak sosodor, sepak bola, bermain petasan dan sebagainya.
Suatu ketika didesa pada bulan puasa musim petasan yang dimana anak-anak desa membuat petasan dari bambu. Saat kumpul-kumpul ada ide mengabil bambu yag besar untuk membuat petasan. Saat itu kami sekitar berenam berangkat mengambil bambu. Karena tidak mau ketinggalan dan mungkin anak yang paling kecil langsung mengikuti ajakan mengambil bambu dikebun. Saat itu tidak berfikirang mengambil bambu bukan miliknya kata kasarnya mencuri. Mengambilnya pun dekat jalan dan keramaian makam.
Sampai ditempat lokasi memilih bambu yang besar kemudian mulai menebang, Saat menebang bambu sudah selesai kami agak berebut memilih bagian bambu karena ingin yang besar semua agar suara petasan keras. Tiba-tiba datang seorang kakek tua penjaga kuburan (juru kunci) sambil berteriak. Kami pun lari terbirit-birit kekebun yang lainya dan tanpa disadari telah masuk ke desa lain. Kami pun pulang dalam keadaan ketakutan karena untuk pulang harus melewati desa juru kunci makam tadi. Sore menjelang malam kami baru pulang bersama truk milik tetangga masih dalam keadaan rasa ketakutan.
Sampai beberapa hari bahkan bulan setiap melintas daerah situ dalam keadaan takut. Memakai baju yang dipakai saat kejadian itu menjadi takut melintas di tempat tersebut. Apalagi saat tetangga ada yang bercerita bahwa ada anak-anak yang mencuri bamboo ditempat itu pasti langsung terdiam dan rasa takut mulai menghantui. Suatu yang pernah sya alami baik bahkan buruk jarang sekali bilang dengan orang tua. Sehingga yang tahu hanya diri saya sendiri. Asal bisa memahami dan mengetahui akibtnya bisa menjadi pembelajaran.
Dari pengalama tersebut dapat diambil hikmah atau pembelajaran yang luar biasa. Dari yang pertama seseorang itu mungkin perlu untuk bergaul dengan orang yang lebih dewasa. Misalkan dimana saat bermain yang awal tadi dapat membuat kita menjadi lebih tau daripada teman-teman sebaya kita. Dan dapat mengetahui aktifitas orang yang lebih dewasa untuk kemudian diambil yang baiknya. Saat masih kecil bermain dengan orang yang lebih dewasa sehingga saat bermain dengan teman sebaya lebih berpengalaman dan mengerti.
Dalam pergaulan jangan asal mengikuti orang-orang disekitar kita tetapi tetap kita ambil mana yang baik dan perlu dicontoh. Tidak seperti contoh diatas mengambil bambu milik orang lain tidak merasa mencuri dan bahkan tidak tahu karena hanya ikut-ikutan dan gengsi dengan teman-teman. Kita harus memiliki kepribadian untuk memahami perbuatan yang di lakukan dan membedakan yang baik dan buruk untuk dilakukan. Suatau yang kita lakukan akibatnya tidak hanya saat kejadian melankan dalam jangka panjang.
Sebuah pelajaran lagi, ketika lulus SMP tidak tahu akan kemana. Untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi seperti SMA biaya kurang memadai mungkin pertama masuk bisa diusahakan akan tetapi biaya perhari dan bulanan yang cukup kesulitan karena orang tua tidak mempunyai penghasilan tetap. Ada tawaran bekerja langsung berangkat saat liburan setelah ujian.
Ketika pengumuman keluar ada nilai yang menjadikan semangat kembali untuk melanjutkan SMK karena berfikir SMA tidak berguna bila tidak melanjutkan kuliah. Pendaftaran SMK memakai uang sendiri. Orang tua tetap mengusahakan apalagi untuk anak apapun juga direlakan. Orang tua tetap menuruti apa yang saya inginkan dan menurut mereka baik. Saran orang tua banyak tetapi tidak pernah meminta begini.
Mendaftar SMK N 1 dan diterima. Orang tua mengusahakan mencarikan uang 70% dari pembayaran uang masuk. Namun tidak diperbolehkan harus melunasi dalam 2 hari apabila belum lunas digeser cadangan. Minat melanjutkan semakin berkurang dan tawaran saudara untuk bersekolah di Semarang yang tidak membebani orang tua. Orang tua mendukung dan sebenarnya uang pembayaran sudah disiapkan untuk melunasi. Keputusanya akhirnya melanjutkan di SMK Semarang dengan jurusan otomotif.
Seakarang kuliah itu seperti hal yang mustahil. Kuliah tidak pernah terbayang seperti hanya cita-cita dan harapan hanya doa yang terus dilakukan. Pada akhirnya jalan itu datang dengan tidak tiadk diduga. Berawal doa, mencoba dan berusaha akhirnya terwujud.
Sejak kecil memang sudah diajarkan berfikir mandiri mana yang terbaik orang tua mendukung semampunya. Tidak pernah orng tua  meminta untuk belajar, sekolah, atau melakukan pekerjaan yang lain. Mengingatkan dan meberi pelajaran mana yang baik itu sehingga apa yang dimiliki seoarng anak dapat sesuai dengan kamauan dan maksimal. Pelajaran untuk oaring tua yang mungkin selalu memaksakan kehendak anak yang tidak sesuai ke inginan yang berdapak tidak baik.
Seorang anak butuh pemahaman dan dasar- dasar untuk membedakan mana yang buruk dan mana yang baik. Supaya dapat berfikir dewasa dan yang dilakukan itu pengarahan perlu tetapi jangan memaksakan kehendak. Cukup pemhaman dan mengingatkan serta membuat anak tersebut bahwa apa yang dijalani sekarang menyangkut masa depan mereka sendiri. Menurut ajaran Islam seoarang laki-laki sudah balig atau mimpi basah hidupnya menjadi tanggungan mereka sendiri, bukan tanggungan orang tua lagi.   




Tidak ada komentar:

Posting Komentar